Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Halo... The Real “ We Come To Win”
Apakah sudah berjuang untuk meraih prestasi yang besar? Kalau memang kamu salah satu pejuang dari sekian banak pemalas, kamu adalah Pemenang sebenarnya. Dari pemenang sebenarnya. Dari sekian banyak orang, puluhan ratusan hingga ribuan orang yang ingin mencapai tujuan. Untuk meraih kemenangan yang begitu besar, membutuhkan proses yang melelahkan. Proses dan perjalanan yang ditempuh demi membanggakan nama dan mengenalkan Daarul Fikri di luar sana. Tapi itu tidak begitu insan. Butuh perjuangan, lelah, letihnya latihan yang butuh langkah-langkah. Step by step. Dengan fisik kuat untuk membangun mental juara di hati pejuang. Para pejuang dan pemimpi yang ini mendapatkan golden ticket ini tidak mudah.
Masih ada rintangan yang begitu rumit dan memutar otak untuk meraihnya. Mulai dari masalah pendaftaran sampai perizinan dari orang tua karena takut akan hal-hal yang tak diinginkan. Dengan tekad yang kuat, perjuangan luar biasa dan tak ingin menyia-nyiakan kesempatan, akhirnya kami sampai di sebuah gor gedung olahraga di daerah kota Bekasi. Tepatnya, di Gor Patriot. Terlihat asing di depan mata karena baru pertama kali kami menginjakkan kaki di sana. Beragam peserta yang sangat luar biasa dari berbagai daerah. Daerah yang jauh maupun dekat. Terlihat dari raut wajah para pejuang yang siap bertanding dan bertarung di atas materas hijau. Memasuki arena pertandingan, kami langsung diperlihatkan oleh kata-kata motivasi dan sportivitas. Tak kalah menarik, kami juga diperlihatkan piala dan medali yang terpampang indah. Oh, ya. Udah tau belum ini cerita tentang apa? Cerita ini tentang perjuangan dari para anak silat yang berjuang luar biasa. Dari masalah perizinan orang tua, seklah sampai masalah budget untuk fasilitas. Lanjut.... Kesan pertama yang kami alami saat menginjak matras pertandingan, dari segala bentuk lawan yang susah sampai yang luar biasa itu sangat menegangkan. Ketika mereka, atlet silat dari berbagai daerah merasakan hal yang sama. Yaitu nervous dan grogi. Saat bertanding, hal itu sangat wajar.
Tapi, ada lagi yang mereka takutkan, yaitu resiko cedera yang luar biasa. Emosi-emosi para atlet yang menggebu-gebu untuk menjadi nomor satu, hal itu dirasakan oleh atlet Daarul Fikri. Yang di mana kami punya tujuan yaitu membawa pulang juara umum dan membawa 8 medali emas. Di satu sisi, banyak yang menarik. Dari sekian banyaknya peserta silat, hanya Daarul Fikri yang sadar dengan “akhlak” dan “kebersihan”. Hal yang sangat patut dibanggakan. Setiap selesai pertandingan, kami menyempatkan untuk bersih-bersih di area yang peserta tempati. Memang, kita harus sadar bahwa kebersihan merupakan hal yang sangat penting. Banyak orang yang menanyakan asal sekolah kami. Karena apa? Pertama, Daarul Fikri ditakuti oleh peserta dari berbagai daerah, karena per formanya yang sangat luar biasa. Kedua, Daarul Fikri menjadi satu-satunya sekolah yang mampu mengalahkan rival dari sekolah lainnya.
A S P N merupakan kejuaran yang penuh persaingan dan keajaiban. Karena begitu sulitnya kami bertanding melawan para atlet yang sudah memiliki jam terbang yang lumayan banyak. Di akhir yang sangat menegangkan adalah dalam acara pembagian dan pengumuman. Rasa kecewa terbesit dalam hati, karena tujuan dan cita-cita telah sirna. Hanya juara umum 2 dan atlet terbaik yang kami dapat.
Tapi, kita patut bersyukur. Karena pertandingan pmenunjukan kepada kita bahwa apapun yang kamu inginkan, harus ada perjuangan di dalamnya. Lelah, susah, cidera, manis pahitnya harus dirasakan untuk menjadi pemenang. Next time, para pejuang masa depan Daarul Fikri sudah terkenal dalam hal silat. Salam dari Keluarga Pencak Silat Nusantara (KPSN) Daarul Fikri. Kami buktikan. Itulah The Real
“We Come To Win”!
“Suatu kebanggaan bagi saya pernah menjadi santri IMAD di Pesantren Terpadu Daarul Fikri. Di pes...
Sandra Hikmatullah, B.Ed |
Menjadi cerdas dan dewasa tidak lagi membatasi seberapa tua umurmu. banyak hal untuk mewujudkan semu...
Balqis | Universitas Al'ulum At-tatbiqiyyah Alkhossoh Amman Yordania
Banyak yang saya dapatkan selama belajar di IMAD Daarul Fikri. Selain di bekali ilmu pengetahuan da...
Aginanjar | Universitas International Of Africa Sudan
Alhamdulillah selama saya belajar di I’dad Mu’aalimien wa Ad-du’aat (IMAD) Daarul Fikri , saya...
Sandra | Universitas internasional Khortoum Sudan
Alhamdulillah ilmu agama yang saya dapat kan selama di Daarul Fikri menjadi bekal saat ini, sehingga...
Reza Mozan | Universitas Sebelas Maret
Alhamdulillah ilmu yang saya dapatkan dari Daarul Fikri khususnya dengan adanya program tahfidz Qur'...
Karisma
Belum Ada Komentar