Pencarian

+

PROGRAM KHIDMAH MUJTAMA DI PONDOK PESANTREN MUSLIMAH SEJATI

  • HOME
  • Artikel
  • PROGRAM KHIDMAH MUJTAMA DI PONDOK PESANTREN MUSLIMAH SEJATI
PROGRAM KHIDMAH MUJTAMA DI PONDOK PESANTREN MUSLIMAH SEJATI
PROGRAM KHIDMAH MUJTAMA DI PONDOK PESANTREN MUSLIMAH SEJATI

IMAD Pesantren Terpadu Daarul Fikri mulai meluncurkan program-program baru bagi kelas akhir. Salah satunya adalah Khidmah Mujtama'. Program yang pertama kali diadakan ini bertujuan melatih sekaligus merealisasikan target pendidikan selama di pesantren.

Sebanyak 60 santri kelas akhir disebarkan di 9 tempat Khidmah. Mulai dari daerah Bekasi, Majalengka hingga Brebes. program ini diadakan selama bulan Ramandhan, dan untuk seterusnya akan dilaksanakan pada momen puasa tersebut.

Dari sekian pengalaman berkhidmah di tengah masyarakat, salah satu kelompok menuliskan mereka selama Khidmah. Berikut pangalamannya

            Jum’at, 1 April 2022

Di hari kedatangan kami, terliaht jelas beberapa perbedaan dengan pondok kami. Tapi, dengan perbedaan itu yang membuat kami kelak menjadi generasi yang tangguh, kuat , disiplin, dan mudah beradaptasi.

Beribu pasang mata memperhatikan dan bertanya tentang kedatangan kami. Ya, kami dating ke sini Bersama 2 orang guru. Guru kami pun memasang wajah penuh dengan optimis bahwa kami mampu berjuang di meda ini. Wajahnya meyakinkan hati kami bahwa inilah jalan terbaik dari Allah untuk berdakwah.

Kami meneduh di sebuah aula kecil atau tempat makan santri, entahlah ap aitu Namanya. Namun jika disebut ruang makan itupun tak memenuhi standar ruang makan. Jika itu saung namun tidak terbuat dari bambu-bambu. Dindingnya terlukis sebuah mercusuar berwarna hitam dengan latar senja di penuhi dengan burung-burung. Lukisannya mengingatkan salah satu teman kami yang berada di Brebes. Ia sama seperti kami ditugaskan ke beberapa tempat untuk menjalani masa PKM ini.

Kami disambut dengan hangat oleh salah seorang ustadz dari pondok ini dengan didampingi beberapa musyrifahnya. Terciptalah sesi Ta’aruf di antara kita. Dari perbincangan Ta’aruf dan sesi serah terima ini, kerangka puzzle kami pun mulai tersusun sedikit demi sedikit dengan kami melihat beberapa tempat yang akan kami tinggali selama beberapa minggu yang ditemani oleh rintikan hujan. Namun kerangka puzzle yang kami susun secara perlahan mulai terasa sulit untuk disusun saat kami melihat beberapa tempat yang akan kami tinggali.

Gambaran mengenai asrama yang indah nan elok tak kami dapatkan disisni. Tempat ini cukup sederhana, kamar tidur digabung dengan kamar lemari pakaian santri, serta kamar mandi dengan beberapa kipas yang menurut kami cukup sederhana. “Untuk kamar, nanti kalian akan di tempatkan secara terpisah.” Ujar salah satu musyrifah yang mendampingi kami melihat-lihat kamar. Mata kami pun saling tatap satu sama lain karena tak terfikirkan oleh kami bahwa kami akan dipisah.

Meski kami sempat Kami pun meminta penawaran untuk ditempatkan secara bersama dalam satu ruangan. Namun, musyrifah tersebut menolaknya dengan alasan tak ada ruangan yang dapat dipakai untuk kami tinggali.

“Biarkan mereka survive sendiri” ustadzah Dewi pun menimpali, menurut beliau keadaan seperti ini membuat kami belajar menyelesaikan masalah. Kalimat tersebut seolah menjadi bekal sekaligus kalimat penguat dari pendamping kami Ustz. Fikri dan Ustz. Dewi. Karena tak selang beberapa lama mereka pamit meninggalkan kami.

Keesokan Malamnya kami dikumpulkan bersama di kantor ustadz Badru Tamam, beliau adalah pengasuh pondok ini. dalam sambutanya beliau menyampaikan bahwa kondisi pondok serba sederhana karena sebagian besar santrinya kalangan menengah kebawah. bahkan lebih dari 70% tidak berbayar alias gratis.

Senin, 4 April 2022

Shubuh hari itu kami sudah mulai membimbing para santri dalam kegiatan tahfidz Al-Qur an. Kegiatan tahfidz shubuh berakhir pada pukul 06.00 WIB. Disam- bung dengan kami mandi siap-siap untuk melanjutkan sholat dhuha berjama’ah, Al-Ma’tsurat, dan melanjutkan menyimak hafalan para santri. Dikarenakan kamar mandi yang terbatas dan alat mandi yang terbatas kami mandi secara bergantian. Fatimah, Syahra, dan Nadiyah berkumpul di kamar lantai 3 yaitu kamar nadiyah un- tuk mandi dan bersiap-siap. Sedangkan Zalfa, Husniyah, Syifa, dan Wafa berkum- pul di kamar 4 yaitu kamar Zalfa.

Kriiiiiiiiing kriiiiiiing kriiiiiiing

Bel berbunyi tanda shalat dhuha akan dilaksanakan Selepas kami bersiap-siap, kami mengikuti setiap kegiatan yang ada. Dan melanjutkan membimbing tahfidz para santri. Para santri terlihat sangat antusias untuk menyetorkan hafalannya. Kegiatan tersebut berakhir pada pukul 10.00 WIB. Selepas kami membimbing para santri kami pun istirahat di kamar lantai 3.

Komentar
  1. Belum Ada Komentar
Tambahkan Komentar

Testimonial

Facebook

Twitter