Sebagai lembaga yang berkecimpung dan berkomitmen di dunia pendidikan Islam dan Pembibitan Penghafal Al-Qur’an, Pesantren Terpadu Daarul Fikri kembali membuktikan komitmennya dengan memunculkan program-program pendukung komitmen tersebut, yang salah satunya adalah Tasmi’ Al-Qur’an Bil Ghoib.
Untuk pertama kalinya program ini diselenggarakan bagian Al-Qur’an Pesantren Terpadu Daarul Fikri. Dengan rencana merealisasikan agenda tim Al-Qur’an, yaitu untuk menguatkan hafalan para santri, Tasmi’ Al-Qur’an.
Acara ini, bertempat di Masjid Baitul Maqdis Pesantren Terpadu Daarul Fikri untuk santri Ikhwan dari setiap unitnya dan Mushola An-Nisa untuk santri MBS akhwat pusat, dan di setiap tempatnya masing-masing yang diselenggarakan secara live melalui youtube untuk cabang. Al-Qur’an yang ditasmi’kan sebanyak 2 sampai 5 juz oleh Marwan Musyaffa (1/11), Naila Fitri Maulida (8/11), yang dilanjut oleh Ziyadatus Zayyida (4/12)untuk MI-U, Faqih Zachori Hidayat (28/11), Faqih Shafwan Al-Fatih (28/11), M. Rizky Ramadhan (28/11) untuk Daarul Fikri cabang Sorong, dan Kholif Al-Masyriq (22/11), Juayl Rasya (22/11), Ridho Al-Farizi (22/11) untuk Daarul Fikri cabang Brebes.
Setelah diterbitkannya berita ini akan diadakan tasmi’ lanjutan. Untuk yang akan mentasmi’kan hafalannya adalah Nazwa Pasha Aulia Zahra (15/12), M. Rafi Al-Azzami (14/12), Naura Najla (17/12), dan Clarinta Zalfalya A (17/12).
Sebelumnya, mereka semua telah menjalani segala proses tasmi’ yang berangsur per-juz. Suasana atmosfer masjid dan musholla sangatlah syahdu. Pasalnya, program ini baru bisa terealisasi pada beberapa bulan ke belakang. Pengasuh Pesantren, yaitu KH. Ahmad Husein Dahlan LC. MA. pun ikut menyaksikan setiap detail acara berlangsung dari setiap unit.
“kamu sudah menjadi hafidzoh, karena itu akan dipertanggung jawabkan kamu harus menjaganya” ujar salah satu wali santri yang diundang untuk menghadiri acara. Suasana Musholla dipenuhi dengan kebahagiaan campur haru saat tasmi’ yang diadakan oleh unit MBS akhwat berlangsung. Dengan target-target yang diberikan oleh bagian Al-Qur’an tak menjadi patokan bagi para santri yang telah mentasmi’kan hafalan mereka “target yang diberikan oleh bagian Al-Qur’an hanyalah sebagai patokan minimal bukanlah sebagai patokan maksimal.”
Agenda yang bertujuan untuk menguatkan hafalan para santri ini, diharapkan dapat memperbaiki perspektif orang lain tentang penghafal Al-Qur’an. “Gak penting apa kata orang tentang kita, yang penting niat kita lillahita’ala,” ujar Ustadz Jauhari selaku kepala sekolah MI-U Daarul Fikri dalam wawancaranya kepada redaktur saat acara tasmi’ MI-U berlangsung.
‘’target adalah kunci kesuksesan jika kamu tidak memiliki target kamu tak punya tujuan hidup,’’ ujar salah satu peserta tasmi’ dalam mottonya saat wawancara berlangsung.
“Suatu kebanggaan bagi saya pernah menjadi santri IMAD di Pesantren Terpadu Daarul Fikri. Di pes...
Sandra Hikmatullah, B.Ed |
Menjadi cerdas dan dewasa tidak lagi membatasi seberapa tua umurmu. banyak hal untuk mewujudkan semu...
Balqis | Universitas Al'ulum At-tatbiqiyyah Alkhossoh Amman Yordania
Banyak yang saya dapatkan selama belajar di IMAD Daarul Fikri. Selain di bekali ilmu pengetahuan da...
Aginanjar | Universitas International Of Africa Sudan
Alhamdulillah selama saya belajar di I’dad Mu’aalimien wa Ad-du’aat (IMAD) Daarul Fikri , saya...
Sandra | Universitas internasional Khortoum Sudan
Alhamdulillah ilmu agama yang saya dapat kan selama di Daarul Fikri menjadi bekal saat ini, sehingga...
Reza Mozan | Universitas Sebelas Maret
Alhamdulillah ilmu yang saya dapatkan dari Daarul Fikri khususnya dengan adanya program tahfidz Qur'...
Karisma
Belum Ada Komentar