“Tak perlu panik dalam menangani suatu kasus ataupun permasalahan dalam bidang kesehatan” ujar dr. Ikromi Dalimunthe Mked (ped) Sp.A , selaku dokter anak yang hadir pada acara kali ini yang dipercayai untuk menjadi narasumber
Sabtu 24 oktober 2020, telah diselenggarakan kegiatan penyuluhan kesehatan kepada seluruh SDI DAY CARE, baik pengasuh dan juga sebagian orang tua dari para peserta asuh. Acara yang didukung oleh Rumah Sakit Ridhoka Salma ini disambut antusias oleh para SDI yang hadir. Bertempat di ruangan DAY CARE berada di lingkungan TK Alam Daarul Fikri, tak menjadi halangan untuk keberlangsungannya acara tersebut.
“karena di usia-usia bayi, batita, dan balita adalah usia-usia rawan. Kasus/kebiasaan yang buruk, jarang diketahui dan sering disepelekan tak boleh kita hindari” tutur Ust. Luthfi, selaku perwakilan dari management HCD Daarul Fikri.
“menambah/meningkatkan pengetahuan tentang penanganan kesehatan usia dini” tuturnya kembali dalam sambutannya yang bertembat di awal pembukaan acara. Beberapa hal yang menjadi tujuan kenapa diadakannya acar tersebut yaitu adalah, agar para SDI dan para orang tua dapat mengerti dan mengetahui bagaimana cara menjaga sang buah hati.
Beberapa hal yang dapat dipelajari saat menjaga sang buah hati adalah jangan pernah menganggap remeh sakit pada anak dan “jangan gara-gara kesalahan kecil kita yang terlalu panik berakibat fatal pada anak”.
Beberapa tanda pada anak yang harus di waspadai:
1. Demam
Kemungkinan anak terkena gejala demam sangatlah banyak. Namun, kebanyakan gejala demam ditimbul akibat reaksi tubuh atas protect pertama tubuh ketika bakteri memasuki organ pencernaan yang berakibat sang anak mengalami gejala-gejala berkelanjutan seperti muntah dan BAB berlebih.
2.Muntah dan BAB
Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa muntah dan BAB berlebih adalah salah satu gejala dan bukanlah suatu penyakit yang seharusnya tidak membuat kita panik. Salah satu penyebab dari seorang anak mengalami gejala ini adalah reaksi pertama tubuh dalam menangani bakteri yang kedua setelah seorang anak bergejala demam. Reaksi pertama kita sebagai orang tua bukanlah seharusnya kita panik karena gejala ini bukanlah gejala yang harus diwaspadai, jika memantg karena reaksi bakteri. Namun, jika ada reaksi berkelanjutan setelah 3 hari maka silahkan bawa sang anak ke faskes terdekat.
3. Sesak pada bagian dada
Pada tanda yang kali ini memang benar-benar haruslah diwaspadai karena dalam beberapa kasus meninggalnya seorang anak karena adanya sesak pada bagian dada atau adanya gangguan pada sistem pernapasan, pada saat sang anak belum siap menerima gejala tersebut. Namun, sebelum adanya gejala tersebut ada beberapa kemungkinan yang salah satunya adalah adanya penyempitan pada saluran sistem pernapasan yang tak cepat ditangani.
4. Bayi tidak mau disusui
Tanda ini sering kali membawa kita pada suatu rasa was-was yang berlebih, karena tak ayal jika setelah sang anak mendapatkan gejala tersebut menjadi tak sadarkan diri. Salah satu tanda bahwa sang anak tidak mau menyusui adalah sang bayi akan memalingkan wajah atau menangis ketika kita ingin menyusuinya. Beberapa penyebab sang anak tak mau menyusu adalah:
• Perubahan rasa ASI
• Hidung bayi tersumbat
• Nyeri karena infeksi telinga atau tumbuh gigi
• Sariawan
• Pascaimunisasi
• Stres atau gangguan tertentu
• ASI mengalir dengan deras dan kuat
• Bayi mengalami tortikolis
5. Kejang
Kejang dan sesak napas sering membuat seorang ibu khawatir pada sang buah hati. Salah satu penyebab seorang anak mengalami kejang adalah karena kenaikan drastis pada temperatur tubuh. Umumnya disebabkan oleh infeksi dan merupakan respons dari otak terhadap demam yang biasanya terjadi di hari pertama demam. Pada umumnya kejang demam pada anak dialami bayi usia 6 bulan hingga anak usia 5 tahun.
6.Penurunan kesadaran
Adanya penurunan kesadaran sering kali dianggap remeh sang bunda, karena sering kali dianggap sang buah hati sedang tertidur dan jangan pernah diganggu oleh siapapun. Kiranya agar sang anak dapat dilarikan ke faskes terdekat atau jika memang memungkinkan agar di bawa ke faskes terbesar atau rumah sakit.
Jika memang adanya gejala-gejala berkelanjutan seperti tonus, interaksi aneh, gangguan atensi, tatapan/perhatian aneh, berbicara dan warna kulit yang agak berubah, tanda kesulitan napas (word of breathing (waktu seseorang untuk mengambil satu tarikan napas)) silahkan bawa sang anak ke faskes terdekat agar dapat dengan cepat ditangani oleh orang yang lebih berpengalaman.
Red: celvin zaky
“Suatu kebanggaan bagi saya pernah menjadi santri IMAD di Pesantren Terpadu Daarul Fikri. Di pes...
Sandra Hikmatullah, B.Ed |
Menjadi cerdas dan dewasa tidak lagi membatasi seberapa tua umurmu. banyak hal untuk mewujudkan semu...
Balqis | Universitas Al'ulum At-tatbiqiyyah Alkhossoh Amman Yordania
Banyak yang saya dapatkan selama belajar di IMAD Daarul Fikri. Selain di bekali ilmu pengetahuan da...
Aginanjar | Universitas International Of Africa Sudan
Alhamdulillah selama saya belajar di I’dad Mu’aalimien wa Ad-du’aat (IMAD) Daarul Fikri , saya...
Sandra | Universitas internasional Khortoum Sudan
Alhamdulillah ilmu agama yang saya dapat kan selama di Daarul Fikri menjadi bekal saat ini, sehingga...
Reza Mozan | Universitas Sebelas Maret
Alhamdulillah ilmu yang saya dapatkan dari Daarul Fikri khususnya dengan adanya program tahfidz Qur'...
Karisma
Belum Ada Komentar