إِذَا سَمِعْتَ شَيْئًا فَاكْتُبْهُ وَلَوْ فِي الْحَائِط
Terjemah Hadits
“Apabila engkau mendengar sesuatu (dari ilmu) maka tulislah walaupun di atas tembok.”
(HR. Abu Khaitsamah)
Pentingnya menulis
Menulis merupakan kunci dari pemahaman ilmu. Kita bisa memperkuat ingatan tentang suatu ilmu dengan lebih baik jika kita menulisnya, dan seandainya kita lupa kita bisa membaca ulang dari catatan yang kita tulis. Salah jika ada seseorang yang menilai dirinya mampu memahami sebuah ilmu hanya dengan mendengar dan melihat saja, meskipun orang itu mampu, hasilnya tidak akan semaksimal orang yang mempelajari sesuatu dan ia menulisnya juga.
Bahkan Rasulullah SAW yang merupakan manusia yang oleh Allah diberikan kecerdasan lebih pun menegaskan dalam haditsnya yang diriwayatkan Abu Khaitsamah untuk menulis jika kita mendengar ilmu, meskipun beliau tidak menulis karena beliau dilahirkan ke dunia dalam keadaan ummi, namun karena beliau diberi kecerdasan lebih oleh Allah, beliau mampu memahami sebuah ilmu hanya dengan mendengar dan melihatnya saja.
Dalam haditsnya Rasulullah SAW sampai mengatakan ولو في الحائط “walaupun diatas tembok”. Yang berarti beliau benar-benar menegaskan kepada kita umatnya untuk rajin menulis.
Mengapa beliau sangat menegaskan umatnya untuk menulis? Karena beliau tahu bahwa nanti akan ada masanya ilmu diangkat dari atas muka bumi dengan diwafatkannya para ulama, dan kita hanya bisa belajar dengan membaca kitab-kitab dari ulama-ulama yang telah wafat. Bayangkan jika rasul tidak memperingatkan kita akan pentingnya menulis, maka tidak akan ada ilmu yang tersisa nanti.
Menulis untuk berkarya
Menulislah, maka kamu akan abadi. Itu adalah ungkapan familiar yang jelas maknanya. Dengan menulis, meskipun jika seorang penulis telah “berpulang” karyanya akan tetap dikenang dan terus dikonsumsi sehingga namanya juga akan dikenang. Lantas, jika melihat hadits diatas, apakah menulis hanya untuk sekedar mencatat ilmu? Tidak, lebih dari itu, dengan menulis kalian bisa berbagi, baik berbagi ilmu, pengalaman dan masih banyak lagi.
Apakah kalian tahu media literasi cetak? Atau istilah digital literasi? Familiar bukan? Disitulah kita menulis untuk berbagi. Entah apapun bentuk tulisan kalian puisi, sajak, cepen, dan lain-lain. Kalian tidak berfikir menulis hanya untuk mencatat pelajaran saja bukan? Ayolah, kalian juga bisa berbagi lewat tulisan.
Jika kalian minder karena merasa ilmu masih sedikit lantas kalian tidak berani memulai untuk menulis, kalian harus sadar, betapa banyak orang disana yang sebenarnya memiliki cukup ilmu, namun mereka enggan mengamalkannya dengan alasan yang terdengar seperti lelucon.
Menulis adalah alternative, semua orang bisa melakukannya. Kalian belum punya mental untuk public speaking? Menulislah. Kalian tidak cakap dalam mengajar? Menulislah. Karena dengan menulis kalian bisa berbagi tanpa didepan banyak orang. Karena dengan menulis kalian bisa bercerita tanpa tatap muka dengan lawan cerita.
Namun dalam menulis juga dibutuhkan teknik tertentu yang harus kalian pelajari. Jika tidak, akibatnya bisa fatal, bisa saja ketika kalian menulis ternyata ada satu pihak yang tersinggung. Tapi jangan takut dan tetaplah mencoba belajar. Apa pepatah itu bilang? “Menulis bukan sekedar bakat”. Nanti, setelah tulisan ini diangkat, kalian akan tahu, bahwa pepatah ini akan diadopsi sebagai tema disebuah majalah cetak.
Karya: Rafi Basyar
“Suatu kebanggaan bagi saya pernah menjadi santri IMAD di Pesantren Terpadu Daarul Fikri. Di pes...
Sandra Hikmatullah, B.Ed |![]()
Menjadi cerdas dan dewasa tidak lagi membatasi seberapa tua umurmu. banyak hal untuk mewujudkan semu...
Balqis | Universitas Al'ulum At-tatbiqiyyah Alkhossoh Amman Yordania![]()
Banyak yang saya dapatkan selama belajar di IMAD Daarul Fikri. Selain di bekali ilmu pengetahuan da...
Aginanjar | Universitas International Of Africa Sudan![]()
Alhamdulillah selama saya belajar di I’dad Mu’aalimien wa Ad-du’aat (IMAD) Daarul Fikri , saya...
Sandra | Universitas internasional Khortoum Sudan![]()
Alhamdulillah ilmu agama yang saya dapat kan selama di Daarul Fikri menjadi bekal saat ini, sehingga...
Reza Mozan | Universitas Sebelas Maret![]()
Alhamdulillah ilmu yang saya dapatkan dari Daarul Fikri khususnya dengan adanya program tahfidz Qur'...
Karisma![]()

Belum Ada Komentar