Senin – Selasa (27-28/02) Dilaksanakanya Tasmi Al Qur’an 30 Juz Bil Ghaib untuk pertama kalinya di Pesantren Terpadu Daarul Fikri. Tasmi yang berlokasi di Masjid Baitul Maqdis ini dilantunkan oleh Naila Fitri Maulida dari kelas 6 syariah.
Pada hari pertama (27/02) terdapat enam sesi. Acara ini dibuka selepas sholat subuh dengan sambutan yang disampaikan oleh pengasuh pesantren yakni K.H. Ahmad Husein Dahlan, Lc., M.A. Tasmi Kak Naila disimak oleh seluruh santri akhwat IMAD - FDS secara bergiliran sesuai jadwal sesi yang telah ditentukan sebelumnya. Berlanjut hingga sesi ke enam pada hari tersebut sekitar jam 21:30 WIB.
Pada hari kedua (28/02) puncak acara Tasmi ini dilangsungkan, tepatnya pada sesi ketiga setelah sholat dzuhur seluruh hafalan Kak Naila tuntas ditasmikan. Momen haru dan membanggakan ini disaksikan oleh seluruh dewanpengasuh Yayasan Qobasat Annur, jajaran management dan guru, serta seluruh santri IMAD-FDS baik akhwat maupun Ikhwan dan disimak secara langsung di panggung kehormatan oleh orang tua Ka Naila.
Acara Tasmi yang memotivasi ini diperkuat dengan Taujih yang disampaikan oleh K.H. Ahmad Husein Dahlan, Lc., M.A. “Dengan adanya acara Tasmi ini membuktikan bahwa tidaklah mustahil untuk menghafal Al Qur’an 30 Juz mutqin. Semoga Daarul Fikri bisa terus melahirkan generasi Hafidz Hafidzah seperti Kak Naila setiap tahunnya,” tutur K.H Ahmad Husein Dahlan, Lc, M.A saat sesi Taujih. Setelah itu, pemberian piagam penghargaan dan biaya pendidikan serta hadiah lainnya dari pihak yayasan hingga teman-teman seperjuangan Kak Naila. “Rasanya gak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Rasanya campur aduk antara sedih dan haru” ujar Kak Naila.
Acara ini disambung dengan podcast singkat bersama Kak Naila dan Abi beliau yang dimoderatori oleh Ustadzah Widi Astuti. “Tidak ada resep khusus untuk memiliki anak penghafal Qur’an, semua sama. Ini semua karunia Allah. Namun memang sedari kecil Kak Naila sudah dibiasakan disiplin dalam segala aspek seperti; bermain, belajar, jajan dan tidurnya. Serta dari kami selaku orangtua berdo’a untuk keteguhan hati Kak Naila” ungkap Abi Kak Naila disalah satu pertanyaan. Dalam podcast tersebut Kak Naila memberikan tips mengafal Qur’an berdasarkan pengalamannya, di antaranya; (1) Memiliki niat yang serius dalam menghafal Qur’an, (2) Memiliki target, (3) Berusaha untuk memutqinkan, dan terakhir (4) Istiqomah.
“Sejak kecil sudah terlihat bakat Kak Naila ada di bidang Qur’an. Kak Naila juga cepat menghafal, karena Ketika didengarkan murotal, bibir Kak Naila mengikuti walau sedang bermain. Kami hanya dapat mensupport dan terus membimbing sebagai orangtua. Kalau pesan untuk Kak Naila, jaga hafalan Qur’annya dan teruslah takutlah kepada Allah di mana pun berada,” tutur Umi Kak Naila kepada Redaktur Al-Bayan.
“Suatu kebanggaan bagi saya pernah menjadi santri IMAD di Pesantren Terpadu Daarul Fikri. Di pes...
Sandra Hikmatullah, B.Ed |
Menjadi cerdas dan dewasa tidak lagi membatasi seberapa tua umurmu. banyak hal untuk mewujudkan semu...
Balqis | Universitas Al'ulum At-tatbiqiyyah Alkhossoh Amman Yordania
Banyak yang saya dapatkan selama belajar di IMAD Daarul Fikri. Selain di bekali ilmu pengetahuan da...
Aginanjar | Universitas International Of Africa Sudan
Alhamdulillah selama saya belajar di I’dad Mu’aalimien wa Ad-du’aat (IMAD) Daarul Fikri , saya...
Sandra | Universitas internasional Khortoum Sudan
Alhamdulillah ilmu agama yang saya dapat kan selama di Daarul Fikri menjadi bekal saat ini, sehingga...
Reza Mozan | Universitas Sebelas Maret
Alhamdulillah ilmu yang saya dapatkan dari Daarul Fikri khususnya dengan adanya program tahfidz Qur'...
Karisma
Belum Ada Komentar