Oleh : KH. Ahmad Husein Dahlan, Lc., MA
Tepat pada hari Jum’at, hari yang barokah, penghulu dari seluruh hari. Pada pukul dua dini hari, Umat Islam yang berada di Baitul Maqdis, mereka semuanya memberikan takbir, Allahuakbar! Allahuakbar! Allahuakbar! Walillahilhamd. Membacakan takbir hari raya Idul Fitri. Rupanya, mereka agak terlambat merayakan kegembiraan. Karena justru pada saat hari Idul Fitri lalu, selama dua puluh jam Yahudi memborbardir umat islam yang ada di Palestina. Tidak sedikit pun membiarkan Umat Islam mempertahankan dirinya di Bumi Palestina. Tercatat hampir 253 Umat Islam saat itu, mereka menjadi para syuhada, dan serta 66 anak-anak.
Tahukah kita Palestina itu negeri apa? Dia merupakan negeri yang sangat subur. Tumbuh berkembang di Palestina anggur, zaitun, kurma. Negeri yang sangat subur dulu, mereka hidup tentram dan damai. Tapi pada tahun 1914, Penjajah Inggris, Italia, Perancis dan Jerman, mereka mendatangi Palestina dan mereka memporak-porandakan Palestina. Mereka menjarah Bumi Palestina.
Pada tahun 1916, terjadi kesepakatan antar kepala penjajah yang pada akhirnya, Inggris menguasai wilayah kekuasaan yang ada di Palestina. Saat itu, Ottoman yang menjadi khalifah pesakitan di Eropa, mereka disebut The sick man in the europe. Mereka adalah orang-orang sakit di Eropa, mereka tidak lagi bisa mempertahankan wilayah kekuasaan, yang akhirnya kemudian diambil alih kekuasaan terhadap negeri yang sangat subur itu oleh para penjajah. Yang akhirnya pada tahun 1917 yang kita kenal dengan perjanjian Balfour, mereka kemudian mencoba sepakati bagaimana kemudian Palestina akan diberikan kepada Yahudi tahun 1917 (Yahudi migrasi ke Palestina..
Mereka Yahudi boleh berimigrasi ke Palestina, mereka seakan-akan menjadi imigran gelap dan tidak memiliki negara. Mereka datang dengan atas nama penjajah singa pada tahun 1948. Balfour yang merupakan Menteri Pertahanan Inggris, bekerjasama dengan Komunitas Yahudi-Israel. Mereka mulai mendeklarasikan apa yang disebut dengan Israel Raya. Sungguh, mereka sesungguhnya tidak berhak atas tanah Palestina sejengkal. Tapi konspirasi dan propaganda dunia, meluluhlantakkan teritorial kekuasaan yang dimiliki oleh Bangsa Palestina.
Kita hanya berdiam diri dan tidak bisa berbuat apa-apa. Bangsa Palestina tercecer di seluruh negara, bahkan 70% rakyat Yordania semuanya adalah representasi daripada rakyat Palestina. Sehingga ketika pada tanggal 28 Ramadan lalu, ketika Umat Islam mulai diusir dari Masjidil Aqsa, kita baru menyaksikan justru pada saat kita masih hidup. Kita menyaksikan bagaimana Yahudi radikal mereka masuk merangsek datang ke Masjidil Aqsa dengan kaki-kaki kotor mereka, dengan kekejian dan kekejaman mereka. Mereka pun semua mu’tafikin mu’tafikat di Masjidil Aqsa. Mereka sangat biadab. Mereka, mereka melakukan sebuah Ritual Peribadatan Yahudi di dalam Masjidil Aqsa.
Bagaimana kita bisa menyaksikan kejadian yang sangat menistakan kemuliaan Masjidil Aqsa? Justru di saat kita masih hidup, justru di saat kita masih sehat, justru di saat kita masih kuat, bagaimana mungkin kita menyaksikan sebuah Masjid yang dimuliakan oleh Allah, yang merupakan tiga kota suci yang ada di dunia, tempat Masra dan Mi’raj Rasulullah SAW. Tempat di mana dulu Rasulullah di baiat jadi Sayyidul Anbiya Wal Mursalin. Pemuda kaki-kaki Yahudi merangsek masuk Masjidil Aqsa. Mereka melakukan ritual Yahudi mereka. Mereka melakukan ritual agama mereka. Mereka menganggap bahwa Masjidil Aqsa adalah penjelmaan daripada Haikal Sulaimaniyah. Mereka menggambar wawasannya, masjid berupa sinagong-sinagong, menjadi tempat peribadatan. Sungguh penistaan yang tidak bisa dimaafkan. Sungguh kekejian yang tidak bisa dibenarkan. Semua dunia berdiam.
Di PBB, justru malah meminta pada pemimpin Hamas, Dokter Ismail Haniyah, seorang penghafal Al-quran yang merupakan pemimpin Umat Islam yang ada di Palestina, “tolong berhentikan rudal-rudal kalian yang menyerang Tel Aviv. Tolong berhentikan rakyat kalian yangtelah menyerang Yahudi.”
Harusnya kami balik bertanya, “wahai PBB, kalian yang sesungguhnya harus mengusir Israel dari Bumi Palestina. kita masih ingat tahun 1982, 3500 Umat Islam menjadi syuhada. Kita masih ingat tahun 1990, Umat Islam kira-kira 1880, mereka, anak-anak mereka, para orang tua mereka, para ibu-ibu tidak pernah diberi belas kasihan sedikitpun kekejian Bangsa Israel. Tapi kenapa kalian masih memerintahkan kepada Umat Islam yang ada di Palestina untuk tidak menyerang orang yang padahal mereka membela diri mereka.
Mereka tidak pernah menyerah. Mereka tidak pernah mengganggu kalian. Israel dulu datang ke Palestina Hanya untuk numpang tidur, kemudian mulai mencari kamar yang paling bagus. Setelah itu, mereka mulai mengusir Orang Palestina.”
Dikatakan tadi sudah hampir delapan puluh lima tanah umat islam di Palestina, berubah menjadi Israel Raya. Bahkan yang paling kejam, terakhir Donald Trump telah menghubungkan kepada seluruh dunia bahwa Al-Aqsa, Al-Quds, Baitul Maqdis merupakan Ibukota kurang ajar Yahudi Laknatullah.
Pada hari ini, Allah Subhanahu Wa Ta’ala ingin membuktikan kepada kita semua Umat Islam, bahwasannya harta yang kita miliki tidak akan bisa kita gunakan kalau berangkat menyatupadukan hati-hati manusia. Allah Subhanahu wa Ta’ala mengatakan di dalam al-quran, “wahai manusia, kalau lah kalian menyegerakan memiliki harta untuk kemudian kalian menyatukan hati-hati manusia, pasti kalian tidak akan bisa menyatupadukannya. Tetapi hanya Allah, hanya Allah yang akan bisa menyatupadukan hati Kita.”
Ternyata Umat Islam di Palestina, dikiranya kacang, dikiranya melempem, dikiranya tidak berdaya. Padahal kata Imam Izzudin Al-qasam, dengan sembilan taksi Mujahidin Yang ada di Palestina, yang dulu mereka berseteru jangan dulu mereka bertemu qaddarallahu mereka, pada malam 20 Ramadan Allah lunakkan hatinya, Allah jernihkan kepalanya, Allah tundukkan jantung, Allah bunuh seluruh egois sentral mereka.
Ternyata di dalam diri mereka, bersatu umat islam. Bahkan satu malam bisa memberikan rudal 1500 yang 920 mengenai sasaran-sasaran yang paling tepat. Israel kemudian masih belum percaya dengan kehebatan orang-orang yang berada di Palestina. Dokter Ismail Hadi mengatakan, “wahai Israel, kalian boleh dulu kami orang yang lemah, dulu kami orang yang tidak berdaya. Tapi hari ini, para ahli nuklir kami, para ahli senjata, mereka telah mampu merancang sebuah senjata yang ketika kami lempar, tepat sasaran di Tel Aviv. Dan bukan saja kami akan bisa merebut tanah-tanah yang telah kalian rebut. Bahkan janji kami adalah kalian akan kami usir dari bumi Palestina.” Allahuakbar! Allahuakbar! Allahuakbar!
Kenapa yang kita tanyakan di dalam benak kita yang menyebabkan umat islam kemudian memiliki kekuatan yang demikian dahsyat? Ternyata jamaah sekalian, rahimani wa rahimakumullah. Iman yang mereka miliki, mereka tidak yakin hanya sekedar harta saja, mereka tidak sakit hanya sekedar jumlah saja, mereka sudah tidak yakin dengan bantuan bantuan saja. Ya, hari ini mereka mengatakan dalam tagline mereka keyakinan kami kepada Allah, kekerdilan kami di hadapan Allah, kebergantungan kami di hadapan Allah, itulah yang merupakan kekuatan kami yang bisa meluluhlantakkan setiap usaha musuh-musuh kami untuk melawan kami.
Israel hari ini dalam ketakutan yang luar biasa. 60% penduduknya sudah eksodus Ke Eropa. Mereka menyelamatkan diri. Mereka tidak mau melawan orang-orang yang justru mencari mati. Orang-orang Palestina hari ini mengatakan, “darah kami harus menyelimuti bumi Palestina seluruhnya.”
Darah-darah Itu adalah darah-darah para syuhada yang kemudian menjadi saksi di Bumi Palestina untuk membangkitkan ruh jihad agar kemudian Umat Islam bangkit dan tidak boleh takut hari ini. Para ibu Di Palestina, mereka semua mendaftarkan anak-anaknya untuk berperang melawan Israel. Pun hari ini dikatakan oleh Dokter Ahmad Mansyur, Jamaah rahimakumullah, ada di balik rahasia mengapa HAMAS begitu hebat, begitu ditakuti. Mereka ingin menjemput Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Mereka rindu kepada Allah ingin bersegera berjumpa dengan Allah.
Mereka tidak mau hidup. Mereka tidak mau harta. Mereka tidak mau bantuan. Mereka tidak mau jabatan. Itu yang mereka miliki pada Hari ini, itu yang kemudian menjadikan perjuangan ini menjadi bersih dan suci. Tidak ada inpres pribadi. Tidak ada investor lowongan. Tidak ada kepentingan apapun di dalam. perjuangan HAMAS, melainkan mereka hanya ingin membela Allah. Mereka hanya ingat Allah lah yang Maha Tinggi. Mereka hanya ingin Islam yang paling tinggi. Mereka kecil semuanya, hina tidak ada artinya apa-apa bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Karena itu, mari kita contoh apa yang mereka lakukan. Mereka bangsa yang kecil. Mereka bangsa yang tidak berdaya pada awalnya, mampu mengalahkan negara super power.
Semua dunia mengatakan kekuatan tercanggih pada dewasa ini adalah kekuatan tentara Israel. Tidak ada negara pun termasuk Amerika Dan Rusia yang memiliki senjata tercanggih Israel. Tapi ternyata, f-35 dan f-16, dan juga F18, ternyata rudal-rudal tidak ada artinya ketika orang sudah mengatakan Lailahaillallah muhammadarrasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.
Begitulah kekuatan Allah. Begitulah kekuatan lafazh Allah menggetarkan dunia. Begitulah apa salah membuat mereka ketakutan. Membuat mereka Tidak berdaya. Membuat mereka gelisah. Membuat mereka stress. Bahkan hari ini, kita menyaksikan, cari langsung YouTube, bukan saja YouTube, Siaran langsung yang ada di Israel. Para Tentara Israel melucuti pakaian-pakaian seragam mereka. Mereka tidak mau lagi berperang. Mereka tahu akan dibantai oleh HAMAS. Dan oleh pejuang-pejuang kaum muslimin yang ada di Palestina.
Karena itu jamaah sekalian, bukan harta yang menguatkan kita. Bukan jabatan yang akan menguatkan kita. Akan tetapi, aqidah kita, iman kita, kejujuran kita terhadap Allah Itu yang menjadi khutbah bagi kita, menjadi modal bagi kita untuk kemudian mendapatkan kemenangan dan kejayaan dari Allah subhanahu wa ta’ala.
“Suatu kebanggaan bagi saya pernah menjadi santri IMAD di Pesantren Terpadu Daarul Fikri. Di pes...
Sandra Hikmatullah, B.Ed |
Menjadi cerdas dan dewasa tidak lagi membatasi seberapa tua umurmu. banyak hal untuk mewujudkan semu...
Balqis | Universitas Al'ulum At-tatbiqiyyah Alkhossoh Amman Yordania
Banyak yang saya dapatkan selama belajar di IMAD Daarul Fikri. Selain di bekali ilmu pengetahuan da...
Aginanjar | Universitas International Of Africa Sudan
Alhamdulillah selama saya belajar di I’dad Mu’aalimien wa Ad-du’aat (IMAD) Daarul Fikri , saya...
Sandra | Universitas internasional Khortoum Sudan
Alhamdulillah ilmu agama yang saya dapat kan selama di Daarul Fikri menjadi bekal saat ini, sehingga...
Reza Mozan | Universitas Sebelas Maret
Alhamdulillah ilmu yang saya dapatkan dari Daarul Fikri khususnya dengan adanya program tahfidz Qur'...
Karisma
Belum Ada Komentar