Pencarian

+

DENGAN JIWA DAN HARTA KAMI BERJUANG

DENGAN JIWA DAN HARTA KAMI BERJUANG
DENGAN JIWA DAN HARTA KAMI BERJUANG

Oleh : Ust. Nasrullah, S.Psi 

Ketua Dakwah Sosial Yayasan Qobasat Annur


Saudara-saudara sekalian, kalau kita cermati hari ini tentang berita Masjidil Aqsa adalah cerita tentang perjuangan. Bukan cerita tentang kelemahan Umat Islam yang dengan keterbatasannya. kita harus ingat bahwa perjuangan Masjidil Aqsa sejak tahun 1948 Itu adalah perjuangan yang tidak pernah henti sampai nanti Allah memenangkan dan Allah kirimkan pasukan-pasukan terbaiknya. Dan Allah kirimkan umat-umat terbaiknya untuk membela Masjidil Aqsa. 

Dalam Al-Qur’an Surah Al-Isra yang sering kita bacakan, terutama ketika peringatan Isra dan Mi’rajnya Nabi Muhammad SAW. Menjelaskan tentang perjalanan nabi dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, serta dari Masjidil Aqsa ke Sidratul Muntaha. Dari sini harus kita ingat bahwa tidak ada peringatan Isra Mi’raj yang sering kita peringati setiap Bulan Rajab kalau tidak ada Masjidil Aqsa. 

Jadi buat apa sekarang kalau kita tidak memiliki Masjidil Aqsa secara seutuhnya. Kita memperingati Isra Mi’raj yang dimana-mana diramaikan, tapi Umat Islam tidak memiliki kepedulian terhadap Masjidil Aqsha. Hari ini, Al-Aqsha memanggil kita semua. Al-Aqsha memanggil semua Umat Islam yang merasa dirinya selalu memperingati Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW. Di mana kepedulian itu? Seremonial Isra Mi’raj tidak akan ada gunanya kalau Masjidil Aqsa hari ini dihancurkan oleh Zionis Israel. Tidak ada gunanya Isra Mi’raj diperingati setiap tahun. Esensinya Isra Mi’raj itu adalah esensi bagaimana perjalanan Rasulullah SAW dari Mekkah, Masjidil Haram, ke Masjidil Aqsha. Apakah itu hanya akan menjadi cerita buat kita Umat Islam bahwa Rasulullah pernah melakukan perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjid Al-Aqsha? Semua itu kembali kepada diri kita. 

Saat ini muslim yang ada di Indonesia dalam kondisi aman, yang negerinya tidak pernah ada serangan. Salah satunya karena kita telah merdeka. Jika kita Tarik dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Bangsa Indonesia Tahun 1945, tidak akan ada cerita kemerdekaan Indonesia kalau tidak ada pengakuan dari bangsa lain. Bangsa lain itu adalah, salah satu bangsa yang  pertama kali mengakui adalah Palestina. 

Ada dua orang  Mufti yang memfatwakan dan mengkampanyekan ke negara-negara di negara Jazirah Arab mengakui kemerdekaan Bangsa Indonesia. Bahkan ada seorang pengusaha kaya yang memberikan hartanya membantu proses Kemerdekaan Indonesia. Jadi kalau hari ini ada orang yang bertanya, buat apa membela Palestina? Apa hubungan kita dengan Bangsa Palestina? Itu adalah pertanyaan bagi mereka yang tidak memahami sejarah bangsa kita.

Sebagai Umat Muslim di Indonesia, Indonesia akan selalu hubungan diplomatik Innamal mukminuna ikhwah. Apa yang dirasakan oleh saudara-saudara di Palestina adalah apa yang kita rasakan hari ini. Rasulullah SAW bersabda bahwa Muslim yang satu dengan Muslim yang lainnya seperti kajasadil wahid, seperti jasadnya tak bisa terpisah. Ketika kaki terkena duri, maka badan akan merintih panas dingin. Nah, seperti itulah seorang muslim. Maka untuk itulah kami berharap, kami mengajak kepada semua untuk menjadikan diri kita adalah orang-orang yang terus mengingat Al-Aqsha sebagai salah satu masjid yang Allah sucikan dan Allah berkahi.

Mungkin ini hal yang asing, karena sebagian orang tidak banyak melakukan edukasi tentang bagaimana kondisi Al-Aqsha hari ini. Kondisi Al Aqsha hari ini adalah kondisi medan pertempuran Orang Muslim dan juga orang-orang yang ada di sana, baik Muslim, Nonmuslim, dengan Orang-orang Zionis atau Yahudi Israel. Mereka akan mendirikan agama atau negara atas nama agama Bani Israel, negara berdasarkan agama. Mereka ingin menjalankan apa yang mereka anut jadi satu sistem kenegaraan. Kalau kali ini kita di Indonesia ingin menjalankan syariat Islam dalam bentuk agama pasti dilarang, tapi di sana ada satu negara yang ingin menjadikan agar negaranya sebagai negara agama, yaitu Israel.

Cerita Masjidil Aqsha hari ini bukan hanya cerita penyerangan Kaum Zionis terhadap Kaum Muslim. Tetapi adalah penentu Pengambilalihan Masjidil Aqsha juga pengambilalihan posisi-posisi strategis. Perlu diketahui, Negara Palestina adalah negara yang bisa menyambungkan negara-negara Jazirah Arab atau Asia Tengah dengan Negara Eropa, dan Negara Eropa dengan Asia dan negara-negara lain karena letaknya sangat strategis.

Untuk itu, Masjid Al-Aqsha sebagai salah satu masjid yang Allah sucikan, masjid yang pernah Allah perjalankan hamba terbaiknya harus kita perjuangkan. Dan itu tergantung pada diri kita. Mulai saat ini, mari kita azzamkan apa yang kita miliki agar bisa diberikan untuk Masjidil Aqsha. Birruh biddam nafdika yaa Aqsha, saudara-saudara kita di Palestina sudah berazzam untuk memberikan nyawanya kepada Al-Aqsha. Maka kita disini hanya bisa memberikan harta kita untuk membebaskan Al-Aqsha.

Hari ini kita mungkin tidak bisa birruh (dengan nyawa) karena kita tidak bisa melebihi batasan teritorial. Kalau kita mau berangkat ke sana ada keterbatasan negara, Paspor dan yang lain-lain. Tapi hari ini, kita bisa memberikannya biddam, dengan harta yang kita miliki.

Maka mari kita berkontribusi dengan biddam (dengan harta). Berikan harta-harta terbaik kita untuk membebaskan Al-Quds, membebaskan Al-Aqsha. Untuk menyatakan bahwa Muslim Indonesia adalah bagian dari persaudaraan muslim di seluruh dunia untuk membebaskan Al-Aqsha. 


Komentar
  1. Belum Ada Komentar
Tambahkan Komentar

Kategori
Artikel Populer
Video
Event Terdekat
Tidak Ada Event Terdekat

Testimonial

Facebook

Twitter