Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) kembali menggelar pameran buku islam terbesar se-asia Tenggara yang marak di kenal dengan Islamic Book Fair (IBF). Pameran yang berhasil mengundang 113 penerbit dan Perusahaan ini telah terlaksana selama 5 hari terhitung sejak tanggal 20-24 September 2023 dengan tema “Berakhlak dan berprestasi dengan literasi Islami.”
Panitia IBF ke-21 ini menjadikan Istora Gelora Bung Karno Senayan Jakarta sebagai lokasi pameran tersebut yang mana pada tahun sebelumnya sempat diadakan di Jakarta Convention Center (JCC).
“Pada saat kita sudah
merencanakan di JCC kebetulan ada jadwal dari kenegaraan sehingga pada tanggal
tersebut tidak memungkinkan, akhirnya kami harus mengambil Langkah efesien dan
terpilihlah Istora senayan walaupun bentuk dan formasinya tidak seperti tahun
kemarin,” ujar Abdul Hakim selaku ketua panitia.
“Walaupun terdapat stand indoor dan outdoor, akan tetapi di sini terdapat kursi tribune sehingga memungkinkan pengunjung untuk beristirahat sembari menyaksikan kegiatan di panggung utama,” lanjutnya dalam wawancara bersama redaktur Al-Bayan.
Adapun pandang dari sang penjaga stand buku di IBF ,“Menurut saya untuk vanue di JCC lebih baik di banding di istora sekarang, tapi secara antusias sekarang masih bagus dan masih rame juga,” tutur Yusuf selaku penjaga stand Replubika.id.
Agenda yang menjadi tanggung
jawab Hikmat Kurnia (Ketua IKAPI DKI Jakarta) ini berhasil di buka oleh 21
pimpinan pondok pesantren dan didatangkan oleh beberapa orang terkemuka dan
ternama seperti Dr. H. Hidayat Wahid, Lc, M.A. , Prof. Dr. AG. K.H. Muhammad Quraish Shihab, Lc., M.A. , Asma Nadia Dsb.
Selain hadirnya para tamu undangan, Islamic Book Fair ke 21 ini turut dimeriahkan dengan beberapa perlombaan diantaranya lomba tari, mewarnai, kaligrafi serta lomba marawis tingkat pondok pesantren se-nasional. Yang mana Pondok pesantren Terpadu Daarul Fikri juga ikut berpartisipasi dalam lomba marawis tersebut dan diwakili oleh Tim marawis Imad Ikhwan.
Pada 21 september 2023 tepat di hari kedua berlangsungnya pamaren buku tersebut santri IMAD Ikhwan Daarul Fikri bersamaan dengan santri ITTAQI level 6 SDIT Daarul Fikri mengunjungi event tersebut, dan dilanjutkan oleh IMAD Akhwat pada hari dan tanggal esoknya.
Keberangkatan santri dimulai pukul 08.00 WIB menggunakan bus sesuai unitnya seperti yang telah ditentukan oleh panitia. Dibentuknya kelompok dengan masing-masing berisikan 7 orang bagi santri ITTAQI level 6 SDIT guna mempermudah guru dalam pengawasan. Sementara untuk santri IMAD diberikan keleluasaan dalam mengeksplorasi pameran buku tersebut.
Sesampainya di lokasi, santri
ITTAQI diwajibkan untuk membeli 1 buku yang akan dijadikan tugas merangkum
dengan dana sebesar Rp150.000 persantri, dan dana sebesar Rp200.000 persantri
bagi santri IMAD. Kepulangan lebih awal dikerahkan untuk santri ITTAQI pada
pukul 14.30 kemudian dilanjut pada pukul 16.00 untuk kepulangan santri IMAD
guna mengantisipasikan waktu kesampaian agar tak terlalu malam.
“Suatu kebanggaan bagi saya pernah menjadi santri IMAD di Pesantren Terpadu Daarul Fikri. Di pes...
Sandra Hikmatullah, B.Ed |![]()
Menjadi cerdas dan dewasa tidak lagi membatasi seberapa tua umurmu. banyak hal untuk mewujudkan semu...
Balqis | Universitas Al'ulum At-tatbiqiyyah Alkhossoh Amman Yordania![]()
Banyak yang saya dapatkan selama belajar di IMAD Daarul Fikri. Selain di bekali ilmu pengetahuan da...
Aginanjar | Universitas International Of Africa Sudan![]()
Alhamdulillah selama saya belajar di I’dad Mu’aalimien wa Ad-du’aat (IMAD) Daarul Fikri , saya...
Sandra | Universitas internasional Khortoum Sudan![]()
Alhamdulillah ilmu agama yang saya dapat kan selama di Daarul Fikri menjadi bekal saat ini, sehingga...
Reza Mozan | Universitas Sebelas Maret![]()
Alhamdulillah ilmu yang saya dapatkan dari Daarul Fikri khususnya dengan adanya program tahfidz Qur'...
Karisma![]()
Belum Ada Komentar