Pencarian

+

ARUS PEMIKIRAN BARAT DAN MELEMAHNYA EKSISTENSI AL-QURAN

  • HOME
  • Artikel
  • ARUS PEMIKIRAN BARAT DAN MELEMAHNYA EKSISTENSI AL-QURAN
ARUS PEMIKIRAN BARAT DAN MELEMAHNYA EKSISTENSI AL-QURAN
ARUS PEMIKIRAN BARAT DAN MELEMAHNYA EKSISTENSI AL-QURAN

Mungkin saat ini, kita seringkali menjumpai bahwasannya hampir di setiap rumah umat Muslim saat ini Al-Qur’an hanya sekedar dijadikan pajangan atau petunjuk identitas seorang Muslim. Bahkan yang lebih mirisnya lagi, tidak sedikit dari pemuda-pemuda Muslim yang lebih gemar menggunakan bahasa Barat daripada menggunakan bahasa Arab –yang merupakan bahasa Al-Qur’an itu sendiri. Karena menurut mereka, bahasa Arab adalah bahasa yang kuno, ketinggalan zaman, tidak gaul dan terlalu agamis.

Itulah hal yang sangat disayangkan dari pemuda Muslim saat ini. Padahal pada masa puncak kejayaan Islam di zaman Dinasti Abbasiyyah, seorang raja di Inggris pernah mengirimkan surat kepada Khalifah Harun ArRasyid untuk menyekolahkan anaknya di salah satu madrasah yang ada di Dinasti Abbasiyah. Lantaran pesatnya perkembangan dan kemajuan peradaban Islam saat itu.

Akan tetapi, hal yang bertolak belakang terjadi sekarang. Dimana Barat seolah-olah menjadi sebuah panggung budaya dan peradaban. Mulai dari dunia perfilman, olahraga, musik, gaya hidup dan kemajuan teknologi. Semua hal itu dipegang dan dikuasai oleh barat. Bahkan tidak sedikit dari pemuda Muslim saat ini yang mengidolakan orangorang Barat dan bertingkah kebaratbaratan.

Saya disini tidak mengatakan bahwa semua hal yang berbau barat adalah hal yang negative. Karena mungkin di beberapa keadaan, kita bisa mengambil sisi positifnya. Namun, hal inilah yang sangat dikhawatirkan. Karena ketika kita tidak bisa menyaring apa yang kita dapatkan dari Barat, secara otomatis kita sudah tersesak dalam perangkapnya.

Mengapa saya bisa mengatakan hal seperti ini? Saya pernah membaca sebuah buku yang didalamnya terdapat detik-detik dan penyebab runtuhnya Turki Utsmani. Ternyata Turki Utsmani runtuh bukan karena sebuah serangan militer atau invasi bangsa asing, tetapi karena sebuah gerakan konspirasi yang tidak dapat diantisipasi sebab lemahnya kondisi internal saat itu. Bagi kalian para pecinta konspirasi mungkin tidak asing lagi degan organisasi yang bernama Freemasonry. Dibalik banyaknya konspirasi yang dilancarkan oleh Freemasonry, mereka juga ikut berperan dalam penyebab runtuhnya Turki Utsmani.

Karena Freemasonry-lah yang mempelopori dan juga mendanai berdirinya Gerakan Turki Muda dan Komite Persatuan dan Kemajuan. Mereka merekrut pemuda-pemuda Muslim yang jauh dari Al-Qur’an dan teracuni pemikiran budaya Barat. Paham dan pemikiran yang banyak dianut saat itu, yaitu: liberalisme, sekularisme, modernisme dan ismeisme yang lainnya. Tujuan dari berdirinya organisasi-organisasi yang merupakan tangan kanan Freemasonry ini adalah menghilangkan sistem kekhalifahan di Turki Utsmani yang merupakan imperium yang bertahan selama tujuh abad itu runtuh pada tanggal 3 Maret 1924.

Pelajaran yang bisa kita ambil dari runtuhnya Turki Utsmani ini adalah ketika Umat Islam jauh dari Al-Qur’an, maka dia akan sangat mudah untuk dikalahkan dan terpengaruh oleh pemikiran dan budaya Barat. Karena dia tidak akan tahu apa yang baik dan buruk di dalam Al-Qur’an. Umat Islam dan Al-Qur’an sendiri diperumpamakan seperti ikan dan air di sebuah kolam. Ketika seseorang berusaha menangkap ikan dengan air kolam yang penuh, maka ia akan kesulitan. Akan tetapi, apabila air itu dikuras, maka akan mudah saja bagi orang itu untuk menangkapnya.

Dan pertanyaanya sekarang adalah, dimanakah posisi kita sekarang? Apakah ikan yang berada di sebuah kolam dengan air penuh, atau yang airnya terkuras? Pada akhirnya, kita sendirilah yang akan menemukan jawabannya.

Komentar
  1. Belum Ada Komentar
Tambahkan Komentar

Testimonial

Facebook

Twitter