Tidak ada manusia yang sempurna, tapi ada orang-orang yang menonjol di banyak bidang—mereka yang sering dijuluki “si paling serba bisa”.
Nah, orang seperti itu disebut polimatik.
Bayangkan seseorang yang bisa menulis lagu, membuat situs web, dan jago berdagang. Itulah contoh nyata dari seorang polimatik!
Menurut The Fact Site, kata polimatik berasal dari bahasa Yunani polymathes yang berarti “mempelajari banyak hal.” Istilah “polymath” pertama kali muncul tahun 1624 dalam buku Burton’s Anatomy of Melancholy.
Menarik, kan? Tapi… gimana caranya jadi seorang polimatik?
Kuncinya cuma satu: rasa ingin tahu yang besar!
Bagi polimatik, belajar itu bukan kewajiban—tapi kesenangan. Dari rasa penasaran itulah muncul imajinasi, kreativitas, dan akhirnya inovasi.
Kalau kamu ingin jadi polimatik, coba buka diri pada berbagai hal: pelajaran di sekolah, hobi baru, bahkan topik yang belum pernah kamu sentuh.
Tapi ingat, jangan cuma paham teori. Seorang polimatik juga tahu cara belajar efektif dan bisa menerapkan pengetahuannya di kehidupan nyata.
Berbagai contoh sosok polimatik yang terkenal adalah Leonardo da Vinci. Tak hanya melukis Mona Lisa, da Vinci juga seorang pematung, insinyur, dan ahli anatomi.
Selanjutnya ada astronom Italia, Galileo Galilei yang unggul dalam matematika dan filsafat.
Sedangkan untuk zaman modern ada seorang pengusaha dan miliarder dengan gelar di bidang fisika dan ekonomi. Ia adalah Elon Musk seorang polimatik dengan beragam keterampilan dan prestasi.
Bagaimana tidak, Musk mampu mengepalai Tesla, SpaceX, dan X (Twitter) secara bersamaan loh!
Karier terbaik yang bisa dipilih seorang polimatik adalah di bidang kewirausahaan. detikers bisa menjalankan perusahaan sekaligus harus mempelajari berbagai aspek dalam prosesnya seperti penjualan, ekonomi, hingga masalah kreatif.
Selanjutnya ada karier freelancing atau mereka yang menawarkan layanan yang berbeda kepada klien. Contohnya, kamu adalah penyedia jasa dari penulisan konten, editor video, hingga pembukuan secara bersamaan.
Tapi, bila menurutmu menciptakan sebuah pengetahuan baru adalah pilihan terbaik, peneliti adalah karier yang tepat. Sebuah proses penelitian menunjukkan bila peneliti adalah sosok kreatif yang dapat menghubungkan ide-ide yang tidak berhubungan menjadi sebuah inovasi yang bisa bermanfaat bagi masyarakat.
Penulis yang hebat mampu merealisasikan ide dan berbagai pengetahuannya dalam bentuk karya di berbagai genre seperti sastra, fiksi ilmia, hingga novel dystopia.
Belajar hal baru membuat otak tetap aktif dan lentur.
Kegiatan ini meningkatkan memori, konsentrasi, dan kemampuan berpikir kreatif.
Jadi, jadi polimatik bukan cuma keren, tapi juga bikin otak sehat dan hidup lebih seru.
Memang butuh usaha, tapi dengan rasa ingin tahu, semangat belajar, dan keberanian mencoba, siapa pun bisa jadi polimatik.
Meskipun menantang, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, kembali belajar dan mengambil tindakan adalah hal yang mungkin bisa dicapai. Jadi, apakah alby salah seorang polimatik?
Sumber:detik.com
“Suatu kebanggaan bagi saya pernah menjadi santri IMAD di Pesantren Terpadu Daarul Fikri. Di pes...
Sandra Hikmatullah, B.Ed |![]()
Menjadi cerdas dan dewasa tidak lagi membatasi seberapa tua umurmu. banyak hal untuk mewujudkan semu...
Balqis | Universitas Al'ulum At-tatbiqiyyah Alkhossoh Amman Yordania![]()
Banyak yang saya dapatkan selama belajar di IMAD Daarul Fikri. Selain di bekali ilmu pengetahuan da...
Aginanjar | Universitas International Of Africa Sudan![]()
Alhamdulillah selama saya belajar di I’dad Mu’aalimien wa Ad-du’aat (IMAD) Daarul Fikri , saya...
Sandra | Universitas internasional Khortoum Sudan![]()
Alhamdulillah ilmu agama yang saya dapat kan selama di Daarul Fikri menjadi bekal saat ini, sehingga...
Reza Mozan | Universitas Sebelas Maret![]()
Alhamdulillah ilmu yang saya dapatkan dari Daarul Fikri khususnya dengan adanya program tahfidz Qur'...
Karisma![]()

Belum Ada Komentar